Banyak hadits Rasulullah SAW yang mendorong untuk menghafal Al Quran, atau
membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang individu Muslim tidak kosong dari
sesuatu bagian dari kitab Allah SWT. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu
Abbas secara marfu`:
“Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh
yang mauh runtuh “.(HR Tirmizi dari Ibnu Abbas (2914), ia berkata: hadits ini hasan sahih)
Dan Rasulullah SAW memberikan penghormatan kepada orang-orang yang mempunyai keahlian dalam membaca Al Quran dan menghapalnya, memberitahukan kedudukan mereka, serta mengedepankan mereka dibandingkan orang lain.
Dari Abi Hurarirah r.a. ia berkata: Rasulullah SAW mengutus satu utusan yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian Rasulullah SAW mengecek kemampuan membaca dan hapalan Al Quran mereka: setiap laki-laki dari mereka ditanyakan sejauh mana hafalan Al Quran-nya. Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah SAW :
“Berapa banyak Al Quran yang telah engkau hapal, hai pulan?” ia menjawab: aku
telah hapal surah ini dan surah ini, serta surah Al Baqarah. Rasulullah SAW kembali
bertanya: “Apakah engkau hapal surah Al Baqarah?” Ia menjawab: Betul. Rasulullah
SAW bersabda: “Pergilah, dan engkau menjadi ketua rombongan itu!”. Salah seorang
dari kalangan mereka yang terhormat berkata: Demi Allah, aku tidak mempelajari dan
menghapal surah Al Baqarah semata karena aku takut tidak dapat menjalankan isinya.
Mendengar komentar itu, Rasulullah SAW bersabda:
“Pelajarilah Al Quran dan bacalah, karena perumpamaan orang yang mempelajari Al
Quran dan membacanya, adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan
minyak misik, wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang
mempelajarinya kemudia ia tidur –dan dalam dirinya terdapat hapalan Al Quran— adalah
seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan minyak misik “(HR Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2879), dan lafazh itu darinya. Serta oleh Ibnu Majah secara ringkas (217), Ibnu Khuzaimah (1509), Ibnu Hibban dalam sahihnya (Al Ihsaan 2126), dan dalam sanadnya ada `Atha, Maula Abi Ahmad, yang tidak dinilai terpercaya kecuali oleh Ibnu Hibban)
Jika tadi kedudukan pada saat hidup, maka saat mati-pun, Rasulullah SAW
mendahulukan orang yang menghapal lebih banyak dari yang lainnya dalam kuburnya,
seperti terjadi dalam mengurus syuhada perang Uhud.
Rasulullah SAW mengutus kepada kabilah-kabilah para penghapal Al Quran dari
kalangan sahabat beliau, untuk mengajarkan mereka faridhah Islam dan akhlaknya,
karena dengan hapalan mereka itu, mereka lebih mampu menjalankan tugas itu. Di antara
sahabat itu adalah: tujuh puluh orang yang syahid dalam kejadian Bi`ru Ma`unah yang
terkenal dalam sejarah. Mereka telah dikhianati oleh orang-orang musyrik.
Dari Abi Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Penghapal Al Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Quran akan berkata:
Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah
(kehormatan), Al Quran kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang
itu dipakaikan jubah karamah. Kemudian Al Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku,
ridhailah dia, maka Allah SWT meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu:
bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah SWT menambahkan dari
setiap ayat yang dibacanya tambahan ni`mat dan kebaikan “(HR Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2916), Ibnu Khuzaimah, al hakim, ia
menilainya hadits sahih, serta disetujui oleh Adz Dzahabi (1/553))
Balasan Allah SWT di akhirat tidak hanya bagi para penghapal dan ahli Al Quran
saja, namun cahayanya juga menyentuh kedua orang tuanya, dan ia dapat memberikan
sebagian cahaya itu kepadanya dengan berkah Al Quran.
Dari Buraidah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang membaca Al Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka
dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari Kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari,
kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: “karena kalian
berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Quran” (Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilanya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam Sunannya (3257))
Kedua orang itu mendapatkan kemuliaan Tuhan, karena keduanya berjasa
mengarahkan anaknya untuk menghapal dan mempelajari Al Quran semenjak kecil. Dan
dalam hadits terdapat dorongan bagi para bapak dan ibu untuk mengarahkan anak-anak
mereka untuk menghapal Al Quran semenjak kecil.
Ibnu Mas`ud berkata:
“Rumah yang paling kosong dan lengang adalah rumah yang tidak mengandung
sedikitpun bagian dari Kitab Allah SWT ”8.
Dan pengertian kata “ashfaruha” adalah: yang paling kosong dari kebaikan dan
berkah.
Al Munziri meriwayatkan dalam kitab At Targhib wa At Tarhib dengan kata:
“ashghar al buyut” dengan ghain bukan fa. Dan maknanya adalah: rumah yang paling
hina kedudukannya, dan paling rendah nilainya.
Sumber: Menghafal Al-Qur'an karya Dr. Yusuf Qordhowi
Read More
“Keutamaan Menghafal Al-Qur'an” »»
18 May 2009
14 May 2009
Seandainya Al-Qur'an bisa bicara
Aku adalah sebuah buku yang dicetak dengan sangat cantik
Untuk tahu tentang namaku ada beberapa petunjuk
Aku diberi sampul mewah nan indah
Aku pasti ada di setiap rumah orang muslim
tetapi,
di dalam hati setiap muslim aku jarang ditemukan
Aku diletakkan di atas rak yang tinggi
Dibiarkan di sana, aku tertinggal dan dilupakan
Terkadang aku diletakkan di tempat-tempat kotor dan angker,
katanya untuk mengusir hantu dan jin
Dan di sana juga aku dibiarkan tertinggal dan dilupakan
Dengan penuh hormat aku banyak dicium setiap kali selesai dibaca
tetapi,
pelajaran dan petunjuk utama yang ada padaku selalu terlupakan
Mereka mengabaikan pesan yang ada padaku
Ada kalanya aku digunakan untuk bersumpah palsu
Kegunaanku yang sebenarnya sangat jarang diperhatikan
Sungguh betapa ajaibnya aku bisa mengubah dunia
Yang semestinya mereka lakukan adalah memahami perkataanku
Jadi seharusnya,
bacalah aku
pelajari aku
Perhatikan apa yang harus aku katakan untukmu,
Aku punya hukum,
Aku punya kebijaksanaan,
Aku punya sesuatu yang sangat berharga
Dan banyak yang aku punya
yang tak bisa kau hitung
Akulah sang juru penyelamatmu
Akulah penuntunmu,
Aku diturunkan dari Sang Pencipta alam semesta
Aku diajarkan oleh Nabi Muhammad,
dan dipertahankan dengan air mata dan darah
Memperingatkan kebenaran adalah kemasyuranku
Maka bacalah aku,
pelajarilah aku,
dan sampaikan isi yang ada padaku
karena,
Aku adalah Al-Qur'an
"Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al-Qur'an) kepada hambaNya, agar dia memberi peringatan kepada seluruh alam.
yang kepunyaanNya lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaanNya, dan Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran dengan serapi-rapinya"
(QS Al-Furqaan: 1-2)
***
I am a book in elegant prints
To know my name here are some hints
Rich is cover and nicely bound
I found in every muslim's home
but,
in hearts of muslims i am rarely found
High on a shelf, I am kept
Forgotten there, I am left
Sometime they put me on dirty places
to dispel ghost and jinn as they said
And forgotten there, I am left too
With respect I do get lots of kiss
after reading
but,
my main point is what they always miss
Neglecting the message inside me
At times I am used for phony swear,
My true use is very very rare
A miracle I am that can change the world
All one has do to is understand my word
So,
you must read me
and learn me
Look what I must told to you
I have law,
I have wisdom,
I have treasure
So much so there is no measure
I am your savior
I am your guide
I am from Allah the creator of universe
I was taught by our Prophet Mohammad,
and depended with tear and blood
Right from wrong is my frame
So, you much read me,
learn me,
and told everyone the content of me
Because,
Holy Qur'an is my name
"Most blessed is the One who revealed the Statute Book to His servant, so he can serve as a warner to the whole world.
The One to whom belongs all sovereignty of the heavens and the earth. He never had a son, nor does He have any partners in sovereignty. He created everything in exact measure; He precisely designed everything.
(anonim)
***
Read More “Seandainya Al-Qur'an bisa bicara” »»
Untuk tahu tentang namaku ada beberapa petunjuk
Aku diberi sampul mewah nan indah
Aku pasti ada di setiap rumah orang muslim
tetapi,
di dalam hati setiap muslim aku jarang ditemukan
Aku diletakkan di atas rak yang tinggi
Dibiarkan di sana, aku tertinggal dan dilupakan
Terkadang aku diletakkan di tempat-tempat kotor dan angker,
katanya untuk mengusir hantu dan jin
Dan di sana juga aku dibiarkan tertinggal dan dilupakan
Dengan penuh hormat aku banyak dicium setiap kali selesai dibaca
tetapi,
pelajaran dan petunjuk utama yang ada padaku selalu terlupakan
Mereka mengabaikan pesan yang ada padaku
Ada kalanya aku digunakan untuk bersumpah palsu
Kegunaanku yang sebenarnya sangat jarang diperhatikan
Sungguh betapa ajaibnya aku bisa mengubah dunia
Yang semestinya mereka lakukan adalah memahami perkataanku
Jadi seharusnya,
bacalah aku
pelajari aku
Perhatikan apa yang harus aku katakan untukmu,
Aku punya hukum,
Aku punya kebijaksanaan,
Aku punya sesuatu yang sangat berharga
Dan banyak yang aku punya
yang tak bisa kau hitung
Akulah sang juru penyelamatmu
Akulah penuntunmu,
Aku diturunkan dari Sang Pencipta alam semesta
Aku diajarkan oleh Nabi Muhammad,
dan dipertahankan dengan air mata dan darah
Memperingatkan kebenaran adalah kemasyuranku
Maka bacalah aku,
pelajarilah aku,
dan sampaikan isi yang ada padaku
karena,
Aku adalah Al-Qur'an
"Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al-Qur'an) kepada hambaNya, agar dia memberi peringatan kepada seluruh alam.
yang kepunyaanNya lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaanNya, dan Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran dengan serapi-rapinya"
(QS Al-Furqaan: 1-2)
***
I am a book in elegant prints
To know my name here are some hints
Rich is cover and nicely bound
I found in every muslim's home
but,
in hearts of muslims i am rarely found
High on a shelf, I am kept
Forgotten there, I am left
Sometime they put me on dirty places
to dispel ghost and jinn as they said
And forgotten there, I am left too
With respect I do get lots of kiss
after reading
but,
my main point is what they always miss
Neglecting the message inside me
At times I am used for phony swear,
My true use is very very rare
A miracle I am that can change the world
All one has do to is understand my word
So,
you must read me
and learn me
Look what I must told to you
I have law,
I have wisdom,
I have treasure
So much so there is no measure
I am your savior
I am your guide
I am from Allah the creator of universe
I was taught by our Prophet Mohammad,
and depended with tear and blood
Right from wrong is my frame
So, you much read me,
learn me,
and told everyone the content of me
Because,
Holy Qur'an is my name
"Most blessed is the One who revealed the Statute Book to His servant, so he can serve as a warner to the whole world.
The One to whom belongs all sovereignty of the heavens and the earth. He never had a son, nor does He have any partners in sovereignty. He created everything in exact measure; He precisely designed everything.
(anonim)
***
Read More “Seandainya Al-Qur'an bisa bicara” »»
4 May 2009
Kaidah & Cara Menghafal Al-Qur'an
KAIDAH UMUM MENGHAFAL AL-QUR'AN
Berikut ini adalah kaidah umum yang harus diperhatikan dan dipatuhi oleh setiap orang yang hendak menghafal Al-Qur'an :
1.Ikhlas
2.Menghafal sejak umur dini
3.Memilih waktu dan tempat untuk menghafal
4.Qiro'ah mujawwadah
5.Tidak berganti-ganti mushaf
6.Memperbaiki bacaan didahulukan dari pada menghafal
7.Menghubungkan hafalan baru dengan yang lama (amaliyah robth)
8.Mengulang hafalan (amaliyah tikror)
9.Menghafal harian
10.Menghafal secara perlahan (tidak tergesa-gesa)
11.Konsentrasi kepada ayat-ayat yang mirip
12.Mencari ustadz untuk setoran
13.Memperhatikan susunan dan letak ayat
14.Mengiringi hafalan dan bacaan dengan amal
15.Mengulang hafalan (muroja'ah)
16.Memahami ayat yang dihafal
17.Motivasi dan keinginan menghafal
18.Bedo'a dan beristi'anah kepada Allah
CARA-CARA MENGHAFAL AL-QUR'AN
Cara Pertama (Ideal)
1.Memilih mushaf standar (Qur'an pojok), yaitu mushaf yang diawali awal ayat dan diakhiri akhir ayat. Dan usahakan jangan mengganti al-Qur'an dengan al-Qur'an yang berbeda susunan atau letak ayatnya.
2.Persiapan hafalan, yaitu meluruskan niat, lalu wudhu dan duduk di tempat yang nyaman.
3.Usahakan memilih tempat yang tidak terlalu banyak hiasan dan assesoris.
4.Duduk menghadap kiblat dengan khusyu' dan tenang
5.Pemanasan (amaliyah taskhin wa tahmiyah), yaitu dimulai dengan membaca halaman al-Qur'an yang hendak dihafal dengan suara yang dapat didengar sendiri. Hal ini dilakukan selama 10 sampai 15 menit.
6.Membaca awal ayat secara mujawwad dan benar tiga kali atau lebih sehingga dapat terbayangkan. Lalu pejamkan mata dan bayangkan ayat tadi kemudian baca. Apabila anda berhasil membacanya tanpa melihat dengan sempurna, jangan gembira dulu, akan tetapi anda harus mengulangnya lagi dua, tiga atau empat kali sampai hafal betul.
7.Buka mata anda kembali dan bacalah ayat tadi dari mushaf untuk meyakinkan bahwa ayat yang tadi dihafal benar.
8.Setelah itu pejamkan lagi mata anda dan bacalah ayat tadi untuk terakhir kalinya. Jika lancar berarti anda telah berhasil menyimpan hafalan dalam benak anda.
9.Lanjutkan ke ayat berikutnya dan lakukan langkah-langkah yang sama sampai ayat terakhir dari halaman pertama.
10.Amaliyah robth, yaitu menyambungkan ayat satu ke ayat berikutnya secara cepat.
Dengan demikian cara pertama ini terdiri dari lima langkah: Tahyi'ah (persiapan), Taskhin (pemanasan), Tarkiz (pemfokusan), Tikror (pengulangan) dan robth. Insya Allah cara ini akan menghasilkan hafalan yang kuat dengan cara ideal
Cara Kedua : Menghafal berdua
1.Pilih teman yang baik yang punya kepentingan sama, lalu membuat kesepakatan dan janji untuk mencari tempat dan waktu (afdholnya ba'da subuh atau ba'da maghrib) setiap hari.
2.Keduanya membuka mushafnya masing-masing. Lalu salah satunya membaca satu ayat dengan benar, dan yang satunya menyimaknya dengan baik. Kemudian ayat tadi dibaca ulang oleh orang yang kedua dan disimak oleh orang yang pertama. Setelah itu orang yang pertama mengulang ayat tadi dengan tidak melihat mushaf dan setelahnya dibaca ulang oleh orang yang kedua dengan tidak melihat mushaf.
3.Setelah ayat pertama dapat dihafal dengan baik, pindahlah kepada ayat yang kedua, dan lakukan cara-cara tadi sampai akhir halaman.
4.Lakukan amaliyah robth seperti dalam cara pertama sampai anda merasa hafal betul satu halaman tersebut.
5.Amaliyah ikhtibar (ujian), yaitu dengan cara saling menguji, yang satu jadi ustadz (penguji) dan satunya jadi murid (yang diuji) secara bergiliran. Masing-masing mencatat kesalahan bacaan yang diujinya.
Cara Ketiga : Mendengarkan Kaset Murottal
1.Beli kaset murottal 30 juz seorang qori' yang bagus seperti Syekh Al-Hushori dan Syekh Al-Mansyawi.
2.Masukkan kaset pertama ke dalam tape recorder dan dengarkanlah dari awal sampai akhir.
3.Ulang kembali untuk yang kedua kalinya.
4.Ulang kembali untuk yang ketiga kalinya.
5.Ulang kembali untuk yang keempat kalinya
6.Putar kaset untuk ayat pertama, lalu dengarkan dan ikuti bacaan tersebut. Apabila selesai ayat pertama, hentikan kaset lalu ulanglah ayat tersebut oleh anda. Apabila salah usahakan untuk mengingatnya, dan apabila benar ulangilah kembali sebanyak tiga kali sampai dhobit.
7.Kemudian pindah ke ayat berikutnya (kedua sampai ayat terakhir) dan lakukanlah cara-cara yang sama.
8.Dan yang terakhir lakukanlah amaliyah robth.
Cara Keempat : Merekam Suara Sendiri
1.Siapkan kaset kosong berikut tape recordernya
2.Cari tempat yang tenang, lalu bacalah ayat-ayat yang hendak anda hafal secara mujawwad dan murottal.
3.Tidak apa-apa anda merekam satu ayat berkali-kali.
4.Dengarkan hasil rekaman suara anda sambil mengikutinya ayat per-ayat, di mobil, di rumah, di taman atau di tempat kerja.
5.Usahakan di dalam membaca, menirukan bacaan para syekh qurro'.
6.Setelah anda mampu menghafalnya. Ujilah hafalan anda dengan cara merekam hafalan anda. Lalu cocokkan dengan mushaf.
7.Simpanlah kaset-kaset rekaman anda tersebut.
Cara Kelima : Menghafal Dengan Cara Menulis
1.Bacalah lima ayat atau lebih dengan baik dan benar lalu hafalkanlah lima ayat tersebut sampai dhobit.
2.Tulislah lima ayat yang sudah dihafal tersebut di atas papan tulis tanpa melihat mushaf.
3.Cocokkan tulisan anda dengan tulisan yang ada di dalam mushaf.
Cara Keenam : Menghafal Satu Halaman Perbaris
1.Bukalah halaman mushaf yang hendak anda hafal.
2.Siapkan kertas kosong
3.Tutup semua halaman tersebut kecuali ayat pertama saja yang terbuka.
4.Bacalah ayat yang tidak tertutup kertas tersebut sampai anda dapat menghafalnya dengan baik.
5.Kemudian geser kertas kosong tersebut ke bawah sehingga ayat kedua nampak, lalu baca ayat tersebut dengan baik sampai anda dapat menghafalnya.
6.Lakukan hal yang sama pada ayat berikutnya sampai akhir halaman.
7.Lakukan amaliyah robth. Pada halaman berikutnya juga anda lakukan cara yang sama.
Cara Ketujuh : Menghafal Menggunakan Komputer
1.Siapkan computer dan CD Al-Qur'an digital
2.Buka halaman yang hendak anda hafalkan, lalu mulailah hafalan.
3.Setelah hafal satu ayat, tulislah ayat tersebut di atas layar computer, lalu cocokkan dengan mushhaf.
(Diambil dari kitab Kaifa Tahfazhul Qur'an al-Karim Qowa'id Asasiyah wa Thuruq 'Amaliyah, karya Syaikh DR. Yahya bin Abdur Razzaq al-Ghautsani)
Read More “Kaidah & Cara Menghafal Al-Qur'an” »»
Berikut ini adalah kaidah umum yang harus diperhatikan dan dipatuhi oleh setiap orang yang hendak menghafal Al-Qur'an :
1.Ikhlas
2.Menghafal sejak umur dini
3.Memilih waktu dan tempat untuk menghafal
4.Qiro'ah mujawwadah
5.Tidak berganti-ganti mushaf
6.Memperbaiki bacaan didahulukan dari pada menghafal
7.Menghubungkan hafalan baru dengan yang lama (amaliyah robth)
8.Mengulang hafalan (amaliyah tikror)
9.Menghafal harian
10.Menghafal secara perlahan (tidak tergesa-gesa)
11.Konsentrasi kepada ayat-ayat yang mirip
12.Mencari ustadz untuk setoran
13.Memperhatikan susunan dan letak ayat
14.Mengiringi hafalan dan bacaan dengan amal
15.Mengulang hafalan (muroja'ah)
16.Memahami ayat yang dihafal
17.Motivasi dan keinginan menghafal
18.Bedo'a dan beristi'anah kepada Allah
CARA-CARA MENGHAFAL AL-QUR'AN
Cara Pertama (Ideal)
1.Memilih mushaf standar (Qur'an pojok), yaitu mushaf yang diawali awal ayat dan diakhiri akhir ayat. Dan usahakan jangan mengganti al-Qur'an dengan al-Qur'an yang berbeda susunan atau letak ayatnya.
2.Persiapan hafalan, yaitu meluruskan niat, lalu wudhu dan duduk di tempat yang nyaman.
3.Usahakan memilih tempat yang tidak terlalu banyak hiasan dan assesoris.
4.Duduk menghadap kiblat dengan khusyu' dan tenang
5.Pemanasan (amaliyah taskhin wa tahmiyah), yaitu dimulai dengan membaca halaman al-Qur'an yang hendak dihafal dengan suara yang dapat didengar sendiri. Hal ini dilakukan selama 10 sampai 15 menit.
6.Membaca awal ayat secara mujawwad dan benar tiga kali atau lebih sehingga dapat terbayangkan. Lalu pejamkan mata dan bayangkan ayat tadi kemudian baca. Apabila anda berhasil membacanya tanpa melihat dengan sempurna, jangan gembira dulu, akan tetapi anda harus mengulangnya lagi dua, tiga atau empat kali sampai hafal betul.
7.Buka mata anda kembali dan bacalah ayat tadi dari mushaf untuk meyakinkan bahwa ayat yang tadi dihafal benar.
8.Setelah itu pejamkan lagi mata anda dan bacalah ayat tadi untuk terakhir kalinya. Jika lancar berarti anda telah berhasil menyimpan hafalan dalam benak anda.
9.Lanjutkan ke ayat berikutnya dan lakukan langkah-langkah yang sama sampai ayat terakhir dari halaman pertama.
10.Amaliyah robth, yaitu menyambungkan ayat satu ke ayat berikutnya secara cepat.
Dengan demikian cara pertama ini terdiri dari lima langkah: Tahyi'ah (persiapan), Taskhin (pemanasan), Tarkiz (pemfokusan), Tikror (pengulangan) dan robth. Insya Allah cara ini akan menghasilkan hafalan yang kuat dengan cara ideal
Cara Kedua : Menghafal berdua
1.Pilih teman yang baik yang punya kepentingan sama, lalu membuat kesepakatan dan janji untuk mencari tempat dan waktu (afdholnya ba'da subuh atau ba'da maghrib) setiap hari.
2.Keduanya membuka mushafnya masing-masing. Lalu salah satunya membaca satu ayat dengan benar, dan yang satunya menyimaknya dengan baik. Kemudian ayat tadi dibaca ulang oleh orang yang kedua dan disimak oleh orang yang pertama. Setelah itu orang yang pertama mengulang ayat tadi dengan tidak melihat mushaf dan setelahnya dibaca ulang oleh orang yang kedua dengan tidak melihat mushaf.
3.Setelah ayat pertama dapat dihafal dengan baik, pindahlah kepada ayat yang kedua, dan lakukan cara-cara tadi sampai akhir halaman.
4.Lakukan amaliyah robth seperti dalam cara pertama sampai anda merasa hafal betul satu halaman tersebut.
5.Amaliyah ikhtibar (ujian), yaitu dengan cara saling menguji, yang satu jadi ustadz (penguji) dan satunya jadi murid (yang diuji) secara bergiliran. Masing-masing mencatat kesalahan bacaan yang diujinya.
Cara Ketiga : Mendengarkan Kaset Murottal
1.Beli kaset murottal 30 juz seorang qori' yang bagus seperti Syekh Al-Hushori dan Syekh Al-Mansyawi.
2.Masukkan kaset pertama ke dalam tape recorder dan dengarkanlah dari awal sampai akhir.
3.Ulang kembali untuk yang kedua kalinya.
4.Ulang kembali untuk yang ketiga kalinya.
5.Ulang kembali untuk yang keempat kalinya
6.Putar kaset untuk ayat pertama, lalu dengarkan dan ikuti bacaan tersebut. Apabila selesai ayat pertama, hentikan kaset lalu ulanglah ayat tersebut oleh anda. Apabila salah usahakan untuk mengingatnya, dan apabila benar ulangilah kembali sebanyak tiga kali sampai dhobit.
7.Kemudian pindah ke ayat berikutnya (kedua sampai ayat terakhir) dan lakukanlah cara-cara yang sama.
8.Dan yang terakhir lakukanlah amaliyah robth.
Cara Keempat : Merekam Suara Sendiri
1.Siapkan kaset kosong berikut tape recordernya
2.Cari tempat yang tenang, lalu bacalah ayat-ayat yang hendak anda hafal secara mujawwad dan murottal.
3.Tidak apa-apa anda merekam satu ayat berkali-kali.
4.Dengarkan hasil rekaman suara anda sambil mengikutinya ayat per-ayat, di mobil, di rumah, di taman atau di tempat kerja.
5.Usahakan di dalam membaca, menirukan bacaan para syekh qurro'.
6.Setelah anda mampu menghafalnya. Ujilah hafalan anda dengan cara merekam hafalan anda. Lalu cocokkan dengan mushaf.
7.Simpanlah kaset-kaset rekaman anda tersebut.
Cara Kelima : Menghafal Dengan Cara Menulis
1.Bacalah lima ayat atau lebih dengan baik dan benar lalu hafalkanlah lima ayat tersebut sampai dhobit.
2.Tulislah lima ayat yang sudah dihafal tersebut di atas papan tulis tanpa melihat mushaf.
3.Cocokkan tulisan anda dengan tulisan yang ada di dalam mushaf.
Cara Keenam : Menghafal Satu Halaman Perbaris
1.Bukalah halaman mushaf yang hendak anda hafal.
2.Siapkan kertas kosong
3.Tutup semua halaman tersebut kecuali ayat pertama saja yang terbuka.
4.Bacalah ayat yang tidak tertutup kertas tersebut sampai anda dapat menghafalnya dengan baik.
5.Kemudian geser kertas kosong tersebut ke bawah sehingga ayat kedua nampak, lalu baca ayat tersebut dengan baik sampai anda dapat menghafalnya.
6.Lakukan hal yang sama pada ayat berikutnya sampai akhir halaman.
7.Lakukan amaliyah robth. Pada halaman berikutnya juga anda lakukan cara yang sama.
Cara Ketujuh : Menghafal Menggunakan Komputer
1.Siapkan computer dan CD Al-Qur'an digital
2.Buka halaman yang hendak anda hafalkan, lalu mulailah hafalan.
3.Setelah hafal satu ayat, tulislah ayat tersebut di atas layar computer, lalu cocokkan dengan mushhaf.
(Diambil dari kitab Kaifa Tahfazhul Qur'an al-Karim Qowa'id Asasiyah wa Thuruq 'Amaliyah, karya Syaikh DR. Yahya bin Abdur Razzaq al-Ghautsani)
Read More “Kaidah & Cara Menghafal Al-Qur'an” »»
Label:
tahfizh